Bendosari, Sukoharjo (7/8) – Era globalisasi merupakan era perubahan yang terlihat dari teknologi, gaya hidup, informasi dan lain sebagainya. Teknologi menjadi yang utama dalam era ini. Semua kegiatan dan sumber informasi berasal dari teknologi dan sosial media. Hal ini berdampak pada minat literasi pada anak-anak. Mereka cenderung lebih menyukai bermain game online daripada membaca buku.

Menurunnya minat baca pada anak-anak menjadi alasan bagi salah satu anggota KKN Tim II UNDIP, yaitu Minarni Salisa–di bawah bimbingan Drs. Hartono, M.T.–untuk menggalakkan literasi pada anak-anak, sebagai tujuan dari program studi Sastra Indonesia. Program tersebut berjudul “Pelatihan sastra: pemberdayaan dan pengenalan karya sastra kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) di MIM Desa Toriyo melalui media puisi dan cerpen” di Desa Toriyo.

Program kerja tersebut menjadi kesempatan untuk mengenalakan sastra kepada anak-anak. Pengenalan sastra ini menggunakan metode cermah. Metode tersebut digunakan untuk menyampaikan materi tentang sastra. Selain itu, menunjukkan video membaca puisi kepada anak-anak.

Selain mengenalkan sastra kepada anak-anak. Minarni Salisa mengajarkan membaca kepada beberapa anak yang ternyata belum lancar membaca. Satu anak yang belum lancar membaca ini, terlihat atusias ketika diajarkan membaca. Dimulai dari membaca poster hingga kalimat-kalimat singkat.

Tantangan dalam program ini adalah anak-anak kelas 4 SD di MIM Desa Toriyo sama sekali belum diajarkan sastra. Hal ini menjadi tantangan untuk menjelaskan materi dan menghidupkan suasana kelas. Oleh karena itu, di akhir pembelajaran anak-anak diajak bermain tepuk aramsamsam, anak-anak antusias mengikuti gerakan yang dijarkan.

Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal anak-anak Sekolah Dasar (SD) kelas 4 di MIM Desa Toriyo mengenal sastra dan dapat menumbukan rasa cinta terhadap literasi sejak dini.
(Minarni Salisa)