Desa Manang (30/7/2024) – Salah satu program kerja dari TIM II KKN UNDIP yang berfokus pada permasalahan yang dialami oleh Desa Manang, mengenai tingginya angka pernikahan dini telah terlaksanakan. Pernikahan dini merupakan permasalahan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Selain dampak negatifnya terhadap anak, pernikahan dini juga akan berdampak dengan masalah sosial lainnya, termasuk kemiskinan, kesehatan reproduksi yang buruk, dan terbatasnya akses terhadap pendidikan. Salah satu permasalahan mendasar yang melatarbelakangi tingginya angka pernikahan dini adalah kurangnya informasi yang akurat dan mudah diakses mengenai dampak negatif pernikahan dini serta upaya pencegahannya.

 

Krisis informasi terkait pencegahan pernikahan dini mengacu pada ketidakmampuan masyarakat umum, khususnya remaja dalam mengakses informasi yang akurat dan relavan tentang pernikahan dini. Berikut sejumlah faktor yang menyebabkan hal ini, yaitu kurangnya literasi, stigma sosial, terbatasnya akses terhadap informasi, dan infomasi yang tidak akurat. Sehingga kami dari TIM KKN mengambil tema ini untuk mengatasi permasalahan yang sedang terjadi di Desa Manang.

 

Untuk mencegah dan mengatasi permasalahan ini, diperlukan pendekatan yang kreatif dan inovatif, salah satunya pojok baca. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga media, diharapkan dari hal tersebut terciptalah lingkungan yang mendukung tumbuh kembang remaja secara sehat dan bebas dari pernikahan dini. Penyedia pojok baca di Desa Manang memang sudah ada, namun sempat terhenti, sehingga dengan melakukan edukasi serta pendampingan dalam pengelolaan pojok baca terhadap remaja serta memberikan solusi terkait literasi kreatif diharapkan akan meningkatkan minat baca di Desa Manang, agar nantinya setelah kami pergi dari Desa Manang, kami dapat memberikan bekal yang cukup bagi generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih baik.

 

Melalui program literasi kreatif, Desa Manang menunjukkan bahwa literasi kreatif bukan hanya sekedar kegiatan mengisi waktu luang tetapi dari sinilah menjadi sebuah gerakan sosial dalam mengatasi pernikahan dini yang sedang terjadi. Mereka tidak hanya diasah kemampuannya, namun juga diberikan ruang untuk bermimpi mengejar cita-cita yang lebih tinggi. Hal ini sebagai bukti nyata bahwa melalui literasi kita dapat mengubah pandangan dunia.

Suksesnya program literasi kreatif di Desa Manang mengajak agar semakin banyak generasi muda yang terinspirasi dan termotivasi untuk meraih cita-citanya.