Gentan, Bendosari (9/8) – Desa Gentan, yang terletak di Kecamatan Bendosari, memiliki tradisi kesenian karawitan yang kaya dan bernilai budaya tinggi. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kosakata khas yang terkait dengan kesenian karawitan ini semakin terkikis dan terabaikan.
Dalam rangka melestarikan dan menggali lebih dalam tentang kosakata tersebut, sebuah program kerja telah dilaksanakan oleh Anggota KKN Tim II UNDIP, yang berada di bawah bimbingan Drs. Hartono, M.T., Nailil Inayah berjudul “Pendampingan Pembuatan Inventarisasi Kosakata dalam Kesenian Karawitan”.
Program ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan melestarikan kosakata khusus yang terkait dengan kesenian karawitan di Desa Gentan. Pendokumentasian ini diharapkan dapat menjadi referensi berharga bagi generasi saat ini dan mendatang, serta membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya mereka.
Pendampingan program ini berlangsung selama dua minggu, dimulai dari tanggal 26 Juli hingga 9 Agustus 2023. Beberapa langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah melakukan penelitian awal untuk mengidentifikasi kosakata-kosakata khusus dalam kesenian karawitan yang perlu didokumentasikan. Lalu melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh tua di Desa Gentan yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kesenian karawitan. Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kosakata dan makna di baliknya. Data dari penelitian dan wawancara dikompilasi dan dianalisis untuk membuat daftar kosakata yang relevan.
Hasil inventarisasi kosakata ini dituangkan dalam bentuk buku berupa Kamus Istilah Kesenian Karawitan. Hasil ini juga dipublikasikan melalui perpustakaan sekolah, salah satunya SD Negeri Gentan 03.
Program ini menghasilkan sebuah inventarisasi kosakata dalam kesenian karawitan yang kaya dan bermakna. Selain itu, program ini juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga warisan budaya lokal. Para generasi muda dan pendidik juga dapat menggunakan inventarisasi ini sebagai sumber belajar yang berharga.
(Nailil Inayah – Sastra Indonesia)
Komentar Terbaru