Puisi bukan sekadar untaian kata indah, melainkan cara lain dalam memahami dunia. Inilah semangat yang diusung mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 14 Universitas Diponegoro (UNDIP) saat menggelar Workshop Puisi: Sadar Bumi, Sadar Diri di MTs Al-Burhan, Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (23/5/2025).

Kegiatan yang merupakan bagian dari program hibah pengabdian “Iptek untuk Desa Binaan UNDIP (IDBU)” ini mengajak para siswa untuk berhenti sejenak dari rutinitas dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar melalui karya sastra, khususnya puisi.

“Puisi bisa menjadi salah satu cara untuk tahu dan melihat, dan juga cara kedua untuk menerangi dunia,” kutipan Billy Collins ini menjadi pengantar yang membuka sesi pelatihan.

Mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya UNDIP kemudian membimbing para siswa untuk mengamati lingkungan dan menuangkannya dalam bentuk puisi yang kemudian dihimpun dalam satu buku antologi.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan rendahnya kesadaran siswa terhadap seni berbahasa dan minimnya minat baca. Hal itu diungkapkan para mahasiswa setelah berinteraksi dengan pihak sekolah.

“Al-Burhan memiliki dua tingkatan pendidikan, yaitu MTs dan MA. Karena ini pesantren, maka tempat tinggal putra dan putri terpisah,” jelas Kepala MTs Al-Burhan, Solikin, saat menerima kedatangan mahasiswa KKN.

Kegiatan KKN ini merupakan bagian dari program tematik dengan tema “Identifikasi Kearifan Lokal Kelurahan Gedawang dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan.” Program yang diketuai oleh Dr. Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum., dan Drs. M. Hermintoyo, M.Pd., yang keduanya merupakan dosen Sastra Indonesia FIB UNDIP.

Selain pelatihan puisi, para mahasiswa juga menjalankan berbagai kegiatan edukatif lain, seperti sosialisasi anti-bullying, pentingnya mencuci tangan, dan penguatan budaya lokal di lingkungan sekolah. Kegiatan berlangsung di bawah payung program besar bertajuk Sekolah Ramah Lingkungan, Sehat, dan Berbudaya.

“Saya sangat bangga. Permainan tradisional maupun kegiatan kesenian seperti ini menyimpan pesan kearifan lokal yang tetap relevan, seperti nilai kebersamaan dan keberanian,” ujar Dr. Sukarjo Waluyo selaku ketua program dan Dosen Pembimbing Lapangan KKN Tematik.

Respon positif juga datang dari para siswa dan guru. Ahmad, siswa asal Purwokerto, mengaku kegiatan ini sangat menyenangkan dan bermanfaat, “Yang diajarkan sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Kepala MTs Al-Burhan berharap kerjasama dengan UNDIP dapat terus berlanjut, “Program ini sangat membantu anak-anak. Kami berharap mahasiswa bisa menjadi tenaga pengajar ke depannya,” tuturnya.

Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan kreatif, kegiatan ini menjadi bukti bahwa pengabdian masyarakat bisa berjalan beriringan dengan pengembangan potensi siswa di sekolah, termasuk melalui sastra yang mampu menyuarakan kepekaan dan kesadaran diri.

Selain itu, Dr. Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum., selaku Ketua Prodi Sastra Indonesia FIB Undip, mendukung penuh kegiatan KKN ini. Beliau berharap ini akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswi lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di Prodi Sastra Indonesia lainnya.*** (Syifa & Tim14-Kel3)