Desa Branjang, Ungaran Barat – Aquascape, yang dikenal sebagai seni menyusun tanaman air, batu, dan kayu di dalam akuarium, ternyata bukan cuma hobi estetika semata. Lebih dari itu, aquascape bisa menjadi cerminan nyata dari ekosistem perairan yang kompleks. Di balik keindahannya, terdapat proses biologis dan interaksi antara makhluk hidup (biotik) dan
lingkungan sekitarnya (abiotik) yang menarik untuk dikaji.

Dalam dunia biologi, interaksi antara komponen biotik dan abiotik menjadi fondasi terbentuknya suatu ekosistem. Nah, hal ini juga terjadi di dalam aquascape. Ikan, tanaman air, mikroorganisme, serta unsur abiotik seperti cahaya, suhu, air, dan substrat, semuanya saling mempengaruhi satu sama lain.

Tanaman air dalam aquascape misalnya, berperan penting dalam menjaga kualitas air. Melalui proses fotosintesis, tanaman menghasilkan oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh ikan dan mikroorganisme. Selain itu, mereka juga menyerap nutrisi berlebih seperti nitrat dan fosfat, yang bila dibiarkan bisa meracuni ekosistem mini ini. Sementara itu, ikan dan mikroorganisme juga punya peran vital. Ikan menghasilkan limbah yang kemudian diurai oleh bakteri nitrifikasi menjadi senyawa yang lebih aman bagi tanaman. Proses ini dikenal sebagai siklus nitrogen, dan merupakan salah satu contoh nyata interaksi biotik yang terjadi dalam aquascape.

Unsur abiotik seperti cahaya dan suhu juga sangat menentukan keseimbangan. Cahaya yang cukup akan mendorong tanaman tumbuh dengan baik, sedangkan suhu air yang stabil akan menjaga metabolisme ikan tetap optimal. Bahkan, jenis substrat atau pasir yang digunakan bisa mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman dan kestabilan mikroorganisme di dalamnya.

Aquascape bisa jadi sarana edukasi menarik, terutama bagi pelajar atau mahasiswa biologi. Dengan mengamati ekosistem dalam kaca ini, kita bisa belajar langsung tentang rantai makanan, daur ulang nutrisi, serta pentingnya keseimbangan alam. Selain itu, kegiatan ini juga melatih kesabaran dan ketelitian, karena merawat aquascape membutuhkan perhatian terhadap
banyak aspek.

Menurut beberapa penelitian, aquascape bahkan punya dampak positif terhadap kesehatan mental. Melihat gerakan ikan dan tanaman yang tenang dapat mengurangi stres dan memberi efek relaksasi. Jadi, selain mempercantik ruangan, aquascape juga bisa jadi “healing” alami di tengah rutinitas yang padat. Dengan berbagai manfaatnya, nggak heran kalau aquascape makin digemari, baik di kalangan pecinta ikan, seniman visual, hingga mahasiswa biologi. Melalui aquascape, kita belajar bahwa keindahan itu hadir karena adanya keseimbangan — sama seperti dalam kehidupan dan alam.

Penulis: Farahnisa Syasya Az-zahra (Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): Gani Nur Pramudyo, M.Hum., Muhammad Hamdan Mukafi, S.S., M.A., dan Siti Komariya, S.S., M.A
Lokasi: Desa Branjang, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang