Semarang, 2025 – Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro dari kelompok 5 TIM 120, dengan tema “Peningkatan Keamanan Pangan Jajan di sekitar Kampus Universitas Diponegoro” berhasil menciptakan lingkungan jajan yang aman di kawasan Perumda Tembalang. Program ini beriringan juga dengan edukasi dan pendampingan yang berfokus pada para pedagang binaan P3T (Paguyuban Pedagang Perumda Tembalang), beranggotakan 16 orang menjual makanan dan minuman yang beragam, seperti siomay, cilok, buah potong, es pisang ijo, bakso, dll. Kegiatan ini dimulai sejak 5 Mei – 22 Juni, dibawah pengawasan Dr. Ninik Rustanti, S.TP., M.Si dan dosen lainnya dari Fakultas Kedokteran Gizi Undip, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Kegiatan ini diawali dengan sowan kepada tokoh masyarakat dan warga sekitar, kemudian dilanjutkan dengan pemetaan dan pendataan rumah kost yang berada di wilayah RW 05 yang terkenal sebagai kawasan padat mahasiswa karena letaknya yang sangat dekat dengan Universitas Diponegoro dan menjadi tempat tinggal paling strategis bagi mahasiswa dari berbagai universitas di Semarang terutama untuk mahasiswa dari Undip dan Polines. Setelah pemetaan wilayah dan pemetaan data kependudukan, mahasiswa KKN kelompok 5 melakukan survei dan pendataan pedagang di wilayah tersebut, terutama untuk para pedagang yang telah terdaftar sebagai pedagang binaan RW 05 yang disebut dengan Paguyuban Pedagang Perumda Tembalang (P3T) “Sejahtera”.
Sebagai upaya meningkatkan keamanan pangan, serta bentuk nyata dari kepedulian terhadap pangan jajan di sekitar kampus, mahasiswa menyelenggarakan program Food Test, melalui kerja sama dengan Laboratorium Kimia Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Undip. Uji laboratorium ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan bahan tambahan pangan berbahaya seperti formalin, sakarin, rhodamin B, dan methanyl yellow dalam produk makanan yang diperjualbelikan oleh para pedagang P3T. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh jajanan yang diuji terbukti aman dan layak konsumsi. Berdasarkan hasil tersebut, para pedagang yang dinyatakan lolos uji lab diberikan stiker “Pangan Aman” sebagai bentuk apresiasi dan jaminan bahwa dagangan tersebut terbebas dari zat berbahaya dan telah memenuhi standar hygiene dan sanitasi.
Sebelum melakukan penilaian dan pengujian lab, terlebih dahulu dilakukan edukasi terkait bahaya dari Bahan Tambahan Pangan (BTP), serta cara menciptakan lingkungan yang bersih agar keamanan pangan meningkat. Edukasi lainnya juga dilakukan seperti psikoedukasi terkait kesiapan mental dalam menghadapi konsumen dan pendampingan terkait strategi promosi digital melalui Instagram @kknt120_panganaman. Tak hanya itu, anjuran terkait konsumsi Gula, Garam, dan Lemak perhari tak luput untuk disampaikan berbarengan dengan program posyandu lansia.
Selain melakukan edukasi dan pendampingan, mahasiswa KKN Kelompok 5 juga rutin terlibat dalam kegiatan masyarakat, salah satunya menjadi petugas PJN (Pemantau Jentik Nyamuk) yang dilaksanakan setiap hari Jum’at. Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan bersama dengan petugas puskesmas, diantaranya meliputi penimbangan berat badan, pengecekan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol.
Sebagai bentuk apresiasi, kelompok ini memberikan kenang-kenangan kepada para pedagang, berupa bendera, tempat sampah daur ulang, dan apron untuk digunakan saat berjualan. Kegiatan ini disambut hangat oleh warga dan pengurus RW 05. Pak Samtoro, selaku sekretaris di RW 05 mengungkapkan rasa syukurnya karena kini masyarakat merasa lebih tenang saat membeli jajanan. Hal serupa disampaikan Lurah Tembalang, Ibu Asih, yang menilai program ini sangat berdampak dalam meningkatkan kesadaran pangan sehat sekaligus mendukung UMKM menghadapi era digital. Lalu, sebagai bentuk kepedulian terhadap ketahanan pangan, mahasiswa menggagas program “Urban Farming on the Move!” dengan menyerahkan 16 bibit tanaman sayuran kepada warga RW 05. Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan sumber pangan segar di tengah keterbatasan lahan, sekaligus mendorong semangat bercocok tanam di lingkungan sekitar.
Seluruh rangkaian kegiatan KKN ini diharapkan dapat memberi manfaat jangka panjang dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam membina lingkungan yang aman, sehat, dan berdaya saing. Ketua kelompok 5, Karina dari Fakultas Kedokteran Gizi Undip menyebutkan bahwa, “Kegiatan yang kami lakukan mungkin tampak sederhana. Namun, kami yakin setiap langkah kecil yang kami tempuh dapat membawa perubahan positif bagi RW 05. Terutama dalam mendorong para PKL untuk lebih peduli terhadap kesehatan konsumen, agar nantinya kepercayaan dari konsumen kepada para pedagang dapat meningkat. Terutama bagi para pedagang jajan yang ada di sekitar kampus Universitas Diponegoro.”
Kegiatan KKN ini mendapat dukungan penuh dari Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum., selaku Ketua Prodi Sastra Indonesia FIB Undip, beliau juga mengharap kegitan ini akan menjadi pemantik untuk banyaknya sumbangsih lain dari mahasiswa-mahasiswi di Prodi Sastra Indonesia lainnya.
– @kknt120_5tembalang.
Komentar Terbaru