Kembali Raih Juara Lomba Cipta Puisi Internasional: M. Irham Maolana Hadirkan Filosofi Jawa ke Panggung Global

Sasindo – M. Irham Maolana, mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Diponegoro, berhasil meraih Juara 3 Lomba Cipta Puisi Tingkat Internasional dalam rangka Pekan Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret. Kompetisi ini merupakan ajang tahunan peringatan Bulan Bahasa, yang berlangsung sejak pembukaan pendaftaran pada 28 Juli hingga 13 Oktober, dan mengumumkan para pemenang pada 25 Oktober 2025. Tahun ini, lomba mengusung tema “Harmoni Multikultural”, tema yang mengajak para peserta untuk menggali keberagaman budaya sebagai sumber nilai, keseimbangan, dan kesadaran bersama.

Dalam kompetisi yang diikuti secara ketat oleh peserta dari berbagai daerah dan negara tersebut, Irham berhasil menonjol lewat puisinya yang berjudul “Sedulur Papat Limo Pancer”. Karya ini terinspirasi dari filosofi Jawa tentang empat saudara gaib manusia—kakang kawah, getih, ari-ari, dan puser—beserta diri sebagai pusat (pancer). Melalui simbol-simbol air, api, tanah, dan angin, puisi ini mengeksplorasi hubungan manusia dengan semesta, keseimbangan batin, serta perjumpaan unsur yang berbeda sebagai bentuk harmoni. Keberhasilan puisi tersebut menembus kurasi penjurian dengan kekuatan imaji, konsistensi metafora, hingga kedalaman renungan yang mampu selaras dengan tema multikulturalisme.

Penjurian dilakukan oleh para tokoh kompeten di bidangnya, yaitu Dr. Suhailee Sohnui, M.Pd. dari Chiang Mai University, Prof. Dr. Elisabeth Nugeraheni Eko Wardani, M.Hum. dari FKIP UNS, dan sastrawan muda Eko Setyawan. Mereka menilai karya berdasarkan empat aspek utama, yaitu orisinalitas karya, pilihan diksi dan gaya bahasa, keselarasan antarbaris dan antar-bait, serta kedalaman makna. Dari penilaian tersebut, diumumkan para pemenang yakni Muhammad Nasrul Evendi (Umum) sebagai Juara 1, Muhammad Ade Kurniawan (Wedar Jawi Institute) sebagai Juara 2, M. Irham Maolana (Universitas Diponegoro) sebagai Juara 3, serta penghargaan khusus yang diberikan kepada Bertha Sylvester Maingu dari Tanzania.

Prestasi ini tidak hanya menandai capaian penting bagi Irham sebagai penulis muda, tetapi juga menunjukkan bagaimana kearifan lokal dapat berdialog dengan isu global. Melalui “Sedulur Papat Limo Pancer”, kearifan Jawa tidak hanya dipertahankan, tetapi diolah menjadi bahasa poetik yang diakrabi pembaca lintas budaya sehingga mampu meneguhkan makna harmoni di tengah perbedaan.