Universitas Diponegoro – Semarang (9/11). Menjadi delegasi Fully Funded pada program Changemaker Youth Excursion Malaysia tanggal 22-25 Oktober adalah capaian luar biasa yang berhasil saya raih sebelum usia 20 tahun. Program ini bukan hanya sekadar kunjungan singkat, namun menjadi langkah awal saya melampaui batas geografis dan intelektual global yang lebih luas. Changemaker Youth Excursion (CAYE) adalah sebuah program yang dirancang oleh Changemaker Indonesia untuk membawa pemuda Indonesia menjelajahi dunia pendidikan dan budaya di Malaysia. Changemaker Indonesia telah aktif mengadakan berbagai program yang mengasah soft skill dan hard skill pemuda, serta meningkatkan kesadaran pemuda terhadap isu-isu sosial yang ada. Tujuannya jelas – menciptakan generasi muda yang berdaya saing global dan siap menjadi agen perubahan bagi bangsa.

Dalam program ini, saya mengunjungi beberapa universitas terbaik di Malaysia, yaitu Universiti Malaya (UM), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Putra Malaysia (UPM), dan Management & Science University (MSU). Mengunjungi kampus-kampus tersebut lebih dari sekadar melihat gedung atau fasilitas modern. Kami dijelaskan terkait sistem pendidikan yang diterapkan, memahami pendekatan kebijakan kampus, peluang beasiswa yang terbuka bagi mahasiswa internasional, hingga kebudayaan yang tumbuh dan dijaga di masing-masing universitas. Melalui visiting university ini, saya melihat bahwa setiap kampus terbaik di Malaysia memiliki identitas yang menarik dan program-program unggulan yang professional bagi mahasiswa internasional.

Salah satu momen berharga lainnya yang saya lakukan melalui program ini adalah konferensi internasional yang diselenggarakan di International Youth Centre. Melalui kegiatan tersebut kami berdiskusi membahas isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDG). Kelompok saya mendapat kesempatan untuk membahas topik Quality of Education, sebuah isu yang sangat krusial dan relevan bagi generasi muda. Kami berdiskusi terkait kondisi dan eksistensi pendidikan Indonesia di era globalisasi, mengeksplorasi tantangan dan peluang pendidikan di Indonesia, serta membahas cara agar generasi muda dapat berperan aktif sebagai agent of change untuk membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan kebanggaan tersendiri, kelompok kami dinobatkan sebagai tim terbaik dalam sesi kegiatan ini.

Tak hanya terpaku pada bidang study, Changemaker Youth Excursion juga mengajak saya menyusuri keindahan dan kebudayaan Malaysia. Saya mengunjungi beberapa destinasi ikonik Malaysia, seperti Menara Kembar KLCC, Batu Caves, Masjid Putra Jaya, Pabrik Coklat Beryl’s, Sungei Wang, dll. Pengalaman ini tak hanya memperkaya wawasan budaya luar negeri, tetapi juga mengajarkan saya bahwa setiap sudut dunia menyimpan nilai dan cerita yang luar biasa.

Di akhir perjalanan program internasional ini, saya pulang dengan bekal yang jauh lebih besar dari sekadar pengalaman akademis. Saya berhasil mendapatkan akses jaringan internasional, wawasan lintas budaya, pengembangan skill dan pola pikir kritis, serta keyakinan bahwa peluang dan kesempatan  ke luar negeri selanjutnya bisa saya capai melalui program exchange, international conference, atau bahkan study postgraduate.