Unlock Behind: Eco-Nemy, Membaca Ekonomi dari Sisi Kemanusiaan

Humanies Project berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) menggelar diskusi publik Unlock Behind bertema “Reimagining Indonesia’s Future: Growth Beyond GDP” pada Senin (10/11/2025) di Gedung Serba Guna (GSG) FIB. Kolaborasi ini menghadirkan mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong sebagai pembicara.

Dikutip dari LPM Hayamwuruk, Usamah Abdul Aziz selaku perwakilan dari Humanies Project menyampaikan bahwa tema yang dibawakan bertujuan untuk melihat korelasi dan kebenaran antara angka statistik dengan kenyataan di masyarakat.

“Kenapa kita mengangkat tema ini, karena sekarang ini banyak sekali klaim atau angka-angka yang bertebaran di publik terkait dengan kemajuan dan kemampuan peningkatan Gross Domestic Product (GDP). Kita ingin membuktikan apakah itu benar, karena apa yang dirasakan sama masyarakat hari ini berbanding terbalik,” ungkapnya.

Ketua BEM FIB 2025, Nur Maajid Taufiqurrahman menjelaskan tujuan utama penyelenggaraan acara ini adalah membuka ruang diskusi mengenai keterkaitan antara ekonomi, generasi muda, dan isu keberlanjutan.

“Keberlanjutan di sini adalah keberlanjutan sumber daya alam, keberlanjutan kehidupan anak muda, dan lain sebagainya. Walaupun kita tidak fokus di ekonomi, tetapi ekonomi kan juga menilik aspek kemanusiaan dan aspek keberlanjutan,” ujar Maajid.

Pembahasan ekonomi tidak bisa hanya berhenti pada angka dan data statistik. Ia mengatakan bahwa ekonomi harus dilihat dari kondisi manusia dan realita masyarakat, tambahnya.

“Bicara ekonomi adalah bicara terkait dengan realita langsung masyarakat itu seperti apa. Apakah memang masyarakat hari ini sudah benar-benar sejahtera? Kan tidak begitu,” tuturnya.

Antusiasme dan respons positif datang dari audiens, kegiatan ini membuka wawasan dan sudut pandang baru bagi mereka. Seperti yang dikatakan oleh Sania Intan, mahasiswa Ilmu Perpustakaan 2024, ia merasa memiliki sudut pandang baru melalui diskusi ini.

“Sebagai orang yang awam dengan statistik ekonomi negara, materi yang dibawakan memberikan gambaran tentang kondisi ekonomi dan memberikan sudut pandang lain,” ucapnya.

“Isu ekonomi dan isu lain yang serupa sangat perlu pendekatan humaniora untuk bisa memahami atau menemukan sudut pandang lain yang kadang terlewatkan,” tambahnya.

Dr. Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum., selaku Ketua Prodi Sastra Indonesia FIB Undip, mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan diskusi publik ini. Beliau berharap ini akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswi lainnya untuk lebih aktif dan melek terhadap isu-isu kehidupan, serta berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di Prodi Sastra Indonesia lainnya.

Reporter: Titin

Penulis: Titin

Dokumentasi: Titin