Sasindo — Kaprodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip), Drs. Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum., berperan aktif dalam kegiatan Bedah Buku dan Diskusi Budaya atas novel Bau karya Gunoto SaparIe yang diselenggarakan di Teras Budaya Prof. Mudjahirin Thohir, Kaliwungu, Kendal. Kegiatan yang menjadi wahana reflektif antara dunia sastra, sejarah, dan kebudayaan lokal ini mendapat sambutan hangat dari para budayawan, akademisi, dan masyarakat setempat.
Dalam forum tersebut, Dr. Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum., menyampaikan pandangannya terkait cara pembacaan novel Bau dari sisi sejarah lokal, khususnya kisah Bahurekso, tokoh Kendal yang selama ini dikenal melalui narasi kepahlawanan tradisional. Menurutnya, Gunoto SaparIe melalui Bau berhasil menampilkan dimensi kemanusiaan tokoh sejarah dari sudut pandang masyarakat pesisir—menjadikan sastra sebagai ruang dialog antara masa lalu dan masa kini.
“Novel Bau bukan sekadar karya fiksi, melainkan teks yang membuka ruang tafsir baru terhadap sejarah lokal. Ia mengingatkan kita bahwa sejarah tidak hanya milik pemenang, tetapi juga milik mereka yang hidup di pinggiran narasi besar,” ungkap Sukarjo dalam diskusi tersebut.
Lebih jauh, Sukarjo menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi akademik dan komunitas budaya dalam merawat ingatan sejarah lokal. Menurutnya, kegiatan bedah buku ini merupakan bentuk nyata bagaimana kampus hadir di tengah masyarakat untuk memperkuat literasi budaya dan menumbuhkan kesadaran historis.
Partisipasi Sasindo FIB Undip melalui kehadiran Dr. Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum., sekaligus menunjukkan komitmen Prodi Sastra Indonesia dalam memperluas peran tridarma perguruan tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian budaya. Diskusi ini juga menjadi momentum yang tepat untuk mempererat sinergi antara penulis, sejarawan, dan akademisi guna membangun pemahaman yang lebih luas tentang hubungan antara sastra dan sejarah.
“Sastra memberi kita cara baru untuk memahami identitas dan pengalaman manusia. Melalui karya seperti Bau, kita diajak merenungi kembali akar budaya dan sejarah lokal sebagai bagian dari kebangsaan,” tambah Sukarjo.
Dengan keterlibatan aktif Dr. Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum., dalam berbagai kegiatan, baik akademik maupun non akademik Sastra Indonesia FIB Undip terus memperkuat posisinya sebagai institusi yang tidak hanya mengembangkan kajian ilmiah, tetapi juga berkontribusi dalam menjembatani ilmu, budaya, dan masyarakat melalui kegiatan literasi dan kebudayaan. Serta, beliau berharap kegiatan tersebut dapat menjadi pemantik untuk dosen-dosen Sasindo dalam berpartisipasi aktif di berbagai kegiatan lainnya.

Komentar Terbaru