Desa Sapen, (7/8/2024) — Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat literasi rendah yang dibuktikan dengan Studi PISA (Programme for International Student Assessment) 2022 dengan pencapaian skor 359. Skor tersebut adalah skor terendah yang didapatkan selama mengikuti studi tersebut. Kondisi literasi di Indonesia yang memprihatinkan terlihat pada pola pikir generasi muda hingga tua yang cenderung kolot dan kurang berpengetahuan. Dari hal tersebut, literasi tidak hanya dipahami sebagai membaca atau menulis saja, tetapi bagaimana seseorang dapat mengambil keputusan dan mengeksekusi gagasan dengan pemikiran yang tepat.

 

Upaya untuk memberantas “buta” informasi dan meningkatkan literasi, yakni pengadaan Pojok Baca di sekolah. Pojok Baca telah diterapkan di berbagai sekolah, salah satunya di SD Negeri Sapen 03 yang berlokasi di Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Seusai melihat kondisi sekolah dan beberapa program yang dijalankan, program Pojok Baca kurang mendapat perhatian dengan kondisi tempat yang kurang layak di tiap-tiap kelas dan tidak diadakan secara konsisten. Maka dari itu, Nurika Rizka, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro berusaha memberdayakan kembali Pojok Baca dengan penyaluran gagasan dalam program kerja.

 

Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap. Langkah awal adalah mengunjungi SD Negeri Sapen 03 untuk pembuatan desain Pojok Baca di ruang kelas 5. Desain menggunakan bahan dan alat seadanya yang dikreasikan hingga nyaman untuk para siswa. Kemudian, dua minggu setelahnya diadakan sosialisasi terhadap para pendidik di sekolah mengenai gagasan Pojok Baca yang meliputi desain Pojok Baca, jenis buku bacaan Pojok Baca, Penerapan Pojok Baca, Sastra sebagai Kesadaran Karya Fiksi, dan Kendala Penerapan Pojok Baca.

 

Pemaparan ide Pojok Baca diharapkan dapat dikembangkan dan dipraktikkan pada siswa-siswi di sekolah agar menjadi program berkelanjutan yang meningkatkan literasi terhadap informasi apapun. Penjelasan materi juga ditujukan untuk sekolah sebagai masukan untuk program Pojok Baca yang tidak diistimewakan seperti program lainnya sehingga tidak optimal pada pelaksanaannya.