Desa Barang yang terletak di Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung nampak menyelenggarakan sebuah kegiatan bertajuk “Gelar Wisata Budaya” pada tanggal 2 hingga 3 Agustus 2024. Kegiatan yang dituanrumahi oleh salah satu dusun di Desa Barang, yakni Desa Barang Wetan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Tahun Baru 1446 H yang jatuh pada tanggal 7 Juli 2024 dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2024.

Melalui kegiatan ini, turut diundang berbagai macam kelompok kesenian. Kelompok kesenian Turonggo Seto dan Wahyu Manggolo Seto yang datang dari tuan rumah tentunya tidak boleh tertinggal dalam memeriahkan acara yang diselenggarakan di Lapangan Desa Barang ini. Hadir pula kelompok kesenian dari desa dan kecamatan lain, seperti Turonggo Santoso Manunggal dari Wonosroyo, Kecamatan Kedu; Argo Yoso dari Muncar, Kecamatan Gemawang; Aswa Bregadha Mataram, Baradha Nusantara Temanggung, dan Setya Aji Manunggal dari Rayon; Putra Mangun dari Mangunsari, Kecamatan Ngadirejo; serta Hargo Turonggo Bekso dari Tepungsari, Singorojo. Rata- rata dari kelompok kesenian ini menampilkan atraksinya antara satu setengah hingga dua jam. Oleh karena padatnya jadwal penampilan tersebutlah, kegiatan ini diselesaikan pada pukul 2.30 dini hari baik di hari pertama maupun hari kedua.

Di tengah berlangsungnya acara, Tim II KKN Universitas Diponegoro menjalankan salah satu program monodisiplin mereka yang dimotori oleh Raymond Sangkakala Pasaribu dari program studi Sastra Indonesia angkatan 2021. Program kerja berjudul “Mewawancarai Penonton Kegiatan Gelar Wisata Budaya Desa Barang Sebagai Sarana Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan” tersebut bertujuan untuk menampung aspirasi berupa kritik dan saran ataupun masukan dari para penonton kegiatan “Gelar Wisata Budaya” untuk selanjutnya disampaikan kepada Kepala Desa Barang sebagai evaluasi untuk penyelenggaraan kegiatan kebudayaan di masa yang akan datang.

Tim II KKN Universitas Diponegoro menargetkan untuk mewawancarai setidaknya lima orang penonton. Namun, dikarenakan beberapa faktor seperti suasana kegiatan yang terlalu ramai dan tidak kondusif untuk melakukan wawancara, serta beberapa penonton yang menolak untuk diwawancarai karena alasan-alasan tertentu,

Pelaksanaan program kerja ini hanya menghasilkan dua narasumber. Pertanyaan yang diajukan meliputi bagaimana narasumber mengetahui kegiatan Gelar Wisata Budaya Desa Barang; hal-hal yang memotivasi narasumber untuk datang ke kegiatan ini; seberapa sering narasumber menghadiri kegiatan kebudayaan; latar belakang dari kebudayaan yang ditampilkan; kelebihan dan kekurangan kegiatan ini beserta saran untuk kegiatan serupa ke depannya; serta kondisi fasilitas dan suasana kegiatan ini. Beberapa jawaban dari kedua narasumber tampak memiliki kemiripan. Keduanya sama-sama mengetahui kegiatan Gelar Wisata Budaya Desa Barang dari grup perkumpulan pedagang di Kabupaten Temanggung, sama-sama tidak mengetahui latar belakang dari kebudayaan yang ditampilkan, serta sama-sama berpendapat bahwa kegiatan ini sangatlah meriah. (Raymond)