SASINDO UNDIP- Genisti Arselia Gusmiarnum, salah satu mahasiswi Prodi Sastra Indonesia Universitas Diponegoro, mendapatkan juara 2 kategori gagasan paling mendukung pembangunan daerah dari 403 naskah dalam kompetisi essai mahasiswa yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep) pada tahun 2023. Ia mendapat penghargaan atas inovasinya dalam menciptakan program TSASEP.

Program tersebut dilatarbelakangi oleh kebutuhan energi yang terus mengalami peningkatan. TRASEP (Trash House Program) menjadi salah satu inovasi untuk mencapai ketahanan energi melalui program dan skema pembangunan tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar secara besar-besaran berbasis konsep ETM. TRASEP (Trash House Program) diarahkan untuk mempercepat Energy Transition Mechanism (ETM).

Secara bahasa, Trash House Program bermakna ‘program rumah sampah’. Berdasarkan pengertian tersebut, secara istilah Trash House Program dapat diartikan sebagai tempat untuk megelola sampah menjadi bahan bakar. Program tersebut muncul berdasarkan penelitian terkait sampah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar, misalnya sampah plastik yang dapat didaur ulang menjadi bahan bakar melalui proses pirolisis, sampah organik yang dapat didaur ulang menjadi biogas melalui proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob, sampah logam besi (Fe), alumunium (Al), silikon (Si), magnesium (Mg) yang dapat menjadi bahan bakar melalui proses oksidasi dengan oksigen dari udara, dan pengelolaan sampah-sampah lainnya.

Genisti menuturkan bahwa TRASEP merupakan program besar yang membutuhkan peran dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat umum. Pemerintah daerah memiliki peran utama untuk membangun hingga menyosialisasikan TRASEP sebagai pusat pengelolaan sampah masyarakat. Selain itu, jika program ini disetujui oleh pemerintah, maka penyebarluasan secara masif di berbagai platform perlu dilakukan untuk dapat menjangkau masyarakat lebih luas. (MW)