Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FIB UNDIP tunjukkan peran kreatifnya untuk Jawa Tengah melalui berbagai kegiatan penunjang perkuliahan. Salah satu peran itu diwujudkan oleh Dinda Nur Adjizah, mahasiswa semester ketujuh Prodi Sastra Indonesia FIB UNDIP. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh UNDIP, Dinda menyumbangkan Ikon Pariwisata untuk Teluk Awur.

Dikenal sebagai sebuah lokasi wisata baru di Jepara, Teluk Awur menunjukkan integrasi antara wisata perairan dengan kreasi ukiran. Melihat hal itu, Dinda Nur Adjizah pun melihat potensi pengembangan yang perlu ditingkatkan. Potensi itu dilihat oleh Dinda dalam hal menerapkan dan memasarkan produk pariwisata. Oleh sebab itu, Dinda pun membuat sebuah poling rekomendasi ikon pariwisata.

Dinda memilih logo dan slogan sebagai sasaran proyek monogami dari KKN yang ia jalani di Teluk Awur. Logo dan Slogan yang dibuat Dinda tidak jauh dari nilai-nilai pariwisata dan kultur yang memang sudah ada di Teluk Awur. Dengan nuansa warna-warni yang sarat akan budaya pesisir, Dinda pun mengilustrasikan logo pariwisata Teluk Awur dengan beberapa susunan ikonik. Susunan itu utamanya dengan merangkai ombak dan perahu. Ombak itu bertemu dengan vektor rumah dan pohon kelapa.

Berbagai unsur tersebut menyoroti kehidupan masyarakat Jepara yang dekat dengan aktivitas kelautan. Logo yang dibubuhi dengan tulisan Desa Wisata Teluk Awur itu pun semakin memperjelas kegunaannya secara praktis. Dengan ditambah rangkaian warna yang beragam dan natural, Dinda mencoba mempertemukan tradisi konvensional dan modern yang kini sudah tidak memiliki batas karena teknologi informasi yang semakin canggih.

Selain logo tersebut, Dinda juga memainkan kata-kata melalui slogan Bahtera “Bahari Teluk Awur Jepara”. Kemampuan mengolah singkatan dari rangkaian kata-kata menjadi sebuah praktik mata kuliah Stilistika yang ditemuh Dinda melalui Prodi Sastra Indonesia FIB UNDIP. Dinda pun mengakui bahwa selama belajar di Prodi Sastra Indonesia ia banyak belajar mengolah kata sesuai kebutuhan yang diinginkan dirinya atau seseorang yang membutuhkan jasanya. Dengan rekomendasi logo dan slogan yang dibuat Dinda tersebut tampaklah bahwa keilmuan selama kuliah telah mampu diterapkannya dalam kehidupan nyata.

Melihat peran Dinda dalam program KKN di Teluk Awur ini, Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. bangga atas apa yang telah dikerjakan mahasiswa Prodi Sastra Indonesia tersebut. Sebagai Ketua Prodi Sastra Indonesia FIB UNDIP, Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. melihat peran Dinda dalam KKN di Teluk Awur ini sebagai proyeksi masa depan yang strategis baik untuk Dinda sendiri ataupun bagi Prodi Sastra Indonesia.(Hamdan)