Tahun 2022 menjadi pintu pembuka keaktifan kreasi kesusastraan di Kabupaten Kendal dengan adanya Kendal Novel Award. Pada 30 Oktober 2022 diadakan acara penganugerahan pemenang Kendal Novel Award, sekaligus dimeriahkan pula dengan beragam pertunjukan kesenian. Kegiatan ini diprakarsai oleh Komunitas Lereng Medini (LSM), Sangkar Arah Pustaka, Jarak Dekat Art Production, dan Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK). Dalam kegiatan tersebut, ketiga komunitas pendiri Kendal Novel Award menggandeng Prof. Mudjahirin Thohir, M.S. sebagai Ketua Penilai.
Guru Besar Sastra Indonesia FIB UNDIP tersebut menyatakan keterkejutannya dengan keaktifan anak-anak muda dalam proses kreatif seperti menulis novel. Prof. Mudjahirin Thohir, M.S. juga berharap anak-anak muda tersebut akan terus melanjutkan kans kreatif mereka dalam dunia sastra. Bagaimanapun menjadi bagian dari dunia sastra tidak banyak digandrugi oleh generasi millenial, terutama yang mampu membuat karya dengan sangat serius.
Generasi saat ini boleh jadi sudah mengenal ruang menulis seperti wattpad atau webnovel. Namun demikian, mereka yang mampu menyatu dengan alam sembari melakukan observasi yang serius sebelum dituangkan sebagai sebuah karya masih bisa dikatakan jarang. Produk dari Kendal Novel Award ini dinilai Prof. Mudjahirin Thohir, M.S. sebagai wujud dari penyatuan para penulis muda dengan alam dan unsur-unsur tradisional di sekelilingnya.
Penyelenggara acara ini pun menyambut proses kreatif tersebut dengan menyatu bersama nilai-nilai tradisional secara simbolis. Selain penghargaan tertulis, beberapa hadiah yang bersifat tradisional pun diberikan. Nilai ekonomis yang biasanya diberikan dalam bentuk uang untuk para juara diganti dengan kambing etawa, bebek, ayam, dan kelinci sebagai hadiah untuk para pemenang. Pemberian hadiah semacam ini menunjukkan bahwa hewan-hewan ternak yang biasa ada di lingkungan masyarakat pun dapat menjadi simbol ekonomis dibandingkan hanya sekadar memberi uang.
Wajah sumringah dan penuh tanda tanya tampak terlihat dari para pemenang Kendal Novel Award ini. Hal ini sekaligus ditanggapi oleh Prof. Mudjahirin Thohir sebagai proses ‘naik kelas’ dari nilai-nilai tradisional. Senada dengan Guru Besar Sastra Indonesia FIB UNDIP tersebut, Bahrul, salah satu penggagas juga mengharapkan adanya keberlanjutan kegiatan ini selain sebatas pemberian hadiah yang unik.
Bahrul mengatakan bahwa kegiatan ini akan diagendakan setiap tahunnya. Namun, bukan hanya penghargaan penulisan novel saja. Karya-karya seperti puisi, cerpen, dan esai menjadi target lanjutan dari Kendal Novel Award. Rencana tersebut ditanggapi positif oleh Prof. Mudjahirin Thohir, M.S. terutama dengan sebuah niatan untuk memperluas jangkauan peserta, bukan hanya di Kendal saja, tetapi merambah tingkat provinsi, bahkan tingkat nasional.
Keaktifan Prof. Mudjahirin Thohir, M.S. sebagai Ketua Penilai dalam acara tersebut pun mendapat sambutan hangat dari Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. Selaku Kepala Prodi Sastra Indonesia FIB UNDIP, Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. melihat profesionalisme Prof. Mudjahirin Thohir, M.S. sebagai seorang ahli sastra dan budaya dalam kegiatan tersebut. (Hamdan)
Komentar Terbaru