Semangat kebudayaan diusung oleh Prodi Sastra Indonesia dalam sebuah pertemuan laporan dan rencana kinerja pada 13 Oktober 2022. Dengan mengenakan baju adat dari berbagai wilayah Indonesia, seperti blangkon, sorjan, kebaya, hingga beragam model batik, Prodi Sastra Indonesia merancang beberapa langkah strategis. Nuansa tradisional berupa Rumah Joglo Balemong di Ungaran pun dipilih untuk semakin meningkatkan ekspresi kebudayaan dalam acara tersebut.

Pertemuan strategis yang diadakan oleh Prodi Sastra Indonesia utamanya membahas Sistem Kredit Perkuliahan (SKP) dan Beban Kinerja Dosen (BKD), Laporan Keuangan, Revisi Pedoman Penulisan Skripsi, serta Welcoming Dosen-Dosen Baru. Dalam kegiatan tersebut, pimpinan prodi mengevaluasi proses pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung dan beberapa rencana mendatang pun dibahas. Menyambut laporan tersebut, dibahas pula secara eksklusif tentang Revisi Pedoman Penulisan Skripsi. Dengan adanya pemutakhiran dalam berbagai struktur penulisan ilmiah terkini, Prodi Sastra Indonesia merasa bahwa pedoman penelitian, utamanya dalam penulisan Tugas Akhir (seperti skripsi), menjadi sebuah materi yang signifikan untuk terus dikembangkan. Pengembangan ini juga bertujuan untuk memajukan proses kreatif dan analitik yang dapat dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa Prodi Sastra Indonesia.

Setelah serangkaian pembahasan yang strategis, kegiatan itu pun semakin hangat dengan adanya perkenalan dosen-dosen baru Prodi Sastra Indonesia. Dosen-dosen tersebut adalah Yuniardi Fadilah, S.S., M.A., Marta Widyawati, S.Hum., M.Hum., Siti Komariya, S.S., M.A., Herpin Nopiandi Khurosan, S.S., M.A., dan Muhammad Hamdan Mukafi, S.S., M.A. Kehangatan dari nuansa kebudayaan pertemuan formal tersebut pun ditutup dengan acara makan bersama dan berswafoto di area Melva Balemong. Keakraban yang dibangun pun semakin rekat dengan proses swafoto yang ramai-ramai dihiasi oleh senyuman semua dosen Prodi Sastra Indonesia yang kala itu berkumpul di Melva Balemong.

Menanggapi acara yang meriah tersebut Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. selaku Kepala Prodi Sastra Indonesia mengungkapkan bahwa dirinya bersyukur atas nilai-nilai kebudayaan dan kehangatan tim di Prodi yang ia pimpin. Hal itu juga sejalan dengan kesan positif dari semua dosen yang hadir dan secara bersama-sama kembali ke Semarang untuk melaksanakan tugas akademik lainnya setelah pertemuan tersebut usai. (Hamdan)