Desa Mancasan, (29/7/2024)— Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan inovasi pelatihan dan pendampingan terapi wicara di Desa Mancasan. Program ini difokuskan pada pengajar TPQ dan anggota Karang Taruna. Inovasi dalam pelatihan ini memanfaatkan perlatan rumah tangga sederhana, seperti lilin, sedotan, dan balon untuk mendukung terapi wicara anak-anak didesa.

Pada terapi tersebut, peserta diajarkan mengenai teknik dasar terapi wicara sederhana serta cara kreatif untuk merangsang ketrampilan bicara anak. Lilin digunakan untuk melatih pengaturan pernapasan, sedangkan sedotan membantu memperkuat otot mulut melalui aktivitas meniup dan menyedot, dan balon digunakan untuk meningkatkan kontrol otot mulut dan artikulasi dengan cara yang menyenangkan dan kreatif.

Pelatihan ini menyertakan sesi praktek langsung dan diskusi mendalam untuk membahas penerapan teknik yang telah dipelajari. Selain itu, orang tua diingatkan tentang pentingnya stimulasi komunikasi rutin dan pemberian makanan bertekstur, seperti marshmallow, rumput laut, dan jelly, yang bermanfaat untuk perkembangan wicara anak-anak.

“Program ini tidak hanya memberikan keterampilan baru kepada para pengajar dan anggota Karang Taruna, tetapi juga mengajak mereka untuk memanfaatkan kreativitas dalam terapi wicara. Kami berharap ini dapat meningkatkan efektivitas terapi wicara di Desa Mancasan”, ujar Ulayya , sebagai penanggung jawab program kerja.

Respon positif dari peserta menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat yang signifikan dan dapat diterapkan secara efektif dalam kegiatan sehari-hari mereka. Diharapkan bahwa dengan dukungan dan penerapan metode ini, kualitas terapi wicara di komunitas lokal akan meningkat. Program ini merupakan contoh nyata dari komitmen Tim II KKN UNDIP untuk memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pengembangan anak-anak di desa tersebut.