Mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Diponegoro (Undip), Akbar Malik Adi Nugraha, berhasil meraih Juara I Lomba Esai tingkat nasional, yang merupakan salah satu kompetisi dari rangkaian acara Etnika Fest 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Lomba Cipta Esai Etnika Fest 2022 mengusung tema “Indonesia Pasca Pandemi: Meneroka Wajah Kebudayaan Kita” di mana para peserta lomba dapat mengumpulkan karya esai dengan subtema Identitas Keindonesiaan Pasca Pandemi, Kuasa Tafsir terhadap Pandemi, serta Sains, Tradisi, dan Pandemi.

Karya Akbar yang berjudul “Refleksi dan Imajinasi: Menguak Dinamika Masa Pandemi dan Upaya Memperkuat Identitas Kebangsaan” berhasil meraih poin tertinggi dari tiga juri Lomba Cipta Esai Etnika Fest 2022 yang merupakan para Guru Besar UGM. Akbar Malik membahas tentang refleksi kehidupan manusia dua tahun terakhir yang hidup berdampingan dengan pandemi, sekaligus imajinasi mengenai gambaran keadaan hidup yang merdeka setelah pandemi.

Dalam esainya, Akbar menguak berbagai masalah dari sektor ekonomi, kesehatan, mitigasi pandemi, politik dan sebagainya yang telah mencapai titik krusial, di mana hal tersebut menunjukkan kesiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi pandemi. Namun demikian, Indonesia kembali menguat dengan menunjukkan perkembangan penanganan pandemi, kekuatan solidaritas ini yang harus digunakan untuk membangun konsolidasi nasional pascapandemi. “Kita harus tanamkan optimisme bahwa Indonesia akan bangkit dari segi ekonomi, kesehatan, juga keadaan politik yang menjadi lebih solid. Perlu peran dari semua elemen untuk menghadapi Indonesia Emas 2045,” tutur Akbar.

Mahasiswa S1 Sastra Indonesia ini juga menyebutkan bahwa kestabilan ekonomi merupakan dasar yang penting untuk kembali bangkit setelah pandemi, di mana dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kebijakan pemerintah yang adil dan tepat akan membentuk masyarakat yang mampu menghayati identitas bangsa.

Menanggapi capaian prestasi oleh mahasiswanya, Ketua Prodi S1 Sastra Indonesia FIB Undip, Dr. Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum, mengatakan sangat senang dan bangga. “Sebagai Kaprodi, saya terus mendorong mahasiswa untuk terus berprestasi baik di tingkat regional, nasional, dan internasional. Pelatihan soft skill dan pendampingan diberikan agar mahasiswa dapat mengasah kemampuannya. Saya melihat potensi cemerlang dan banyak mahasiswa bisa berprestasi di masa depan,” kata Sukarjo Waluyo.

Sukarjo menyatakan bahwa semua program di Prodi yang dipimpinnya harus sejalan dengan langkah untuk mendukung FIB menjadi fakultas riset yang unggul di Asia Tenggara pada tahun 2025 dalam bidang kebudayaan yang meliputi sastra, bahasa, sejarah, antropologi, perpustakaan, filsafat, dan kearsipan. “Itu tidak boleh dilupakan,” pungkasnya.

Prestasi ini bukanlah pencapaian pertama yang diraih oleh Akbar, namun kemenangannya kali ini sangat berkesan baginya. “Kompetisi ini sangat menarik karena jurinya adalah tiga guru besar UGM dari tiga lintas keilmuan yaitu filsafat, antropologi, dan sastra. Memenangkan lomba esai ini menjadi semacam “validasi” atas esai yang saya buat, bahwa karya saya dinilai berkualitas oleh sejumlah guru besar,” kata Akbar.

“Kemewahan ketika menjadi mahasiswa adalah idealisme dan intelektualisme yang tinggi. Mungkin, setelah status mahasiwa lepas, itu mungkin tidak dimiliki lagi. Jadi, manfaatkan kemewahan itu untuk sesuatu yang positif dan produktif,” pesan Akbar kepada teman-teman mahasiswa agar terus semangat berkarya. (Titis – Public Relations)