SASINDO—Prodi Sastra Indonesia FIB Undip salah satunya terkenal dengan pengajaran dan praktik beretorika, terutama dalam ranah komunikasi verbal. Berkaitan dengan itu, Fakultas Psikologi Undip pun mengundang Muhammad Hamdan Mukafi, S.S., M.A. selaku dosen Retorika dari Prodi Sastra Indonesia untuk membicarakan trik dan teknik dalam presentasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 24 Februari 2024.
Pada kesempatan tersebut, Hamdan (begitulah sapaan akrabnya) berbicara tentang membaca fenomenologis sebagai dasar dalam public speaking. Dalam hal ini, kemampuan membaca fenomenologis digunakan dalam melakukan presentasi, terutama untuk beberapa tugas kuliah yang sering melibatkan mahasiswa di dalamnya. Mahasiswa Psikologi Angkatan 2023 yang hadir pada kesempatan tersebut pun diajak untuk sama-sama melakukan observasi sebagai dasar pembacaan fenomenologis.
Mulanya, setiap mahasiswa yang hadir diminta untuk membawa barang apa saja yang ditemukan ketika bangun tidur. Mayoritas mahasiswa menyebut ponsel pintar sebagai barang pertama yang mereka temukan ketika bangun tidur. Namun demikian, ada pula yang membawa pensil, bolpoin, buku catatan, hingga bantal berkarakter anime. Ketika itu, Hamdan mencontohkan bagaimana hal-hal sederhana yang mereka bawa bisa menjadi bahan dalam presentasi.
“Ketika kita berbicara tentang bantal dan hanya kita katakan sebagai alas kepala ketika tidur, hal itu sudah biasa,” ucap Hamdan, “Namun, jika kita mengatakan begini kepada lawan bicara kita bagaimana, ‘Tahukah Kamu, Anda, dan sebagainya—bahwa dengan meletakkan kepala di atas alasnya yang empuk ini, kita diajak berkelana pada suasana nyaman. Kita menyerahkan segala lelah kita seharian ini kepadanya yang setiap hari melelapkan tidur kita?’—apakah lebih menarik?”. Ungkapan tersebut membuka sebuah perbincangan bahwa pengamatan terhadap sifat-sifat atau sikap-sikap dari sesuatu yang melingkungi kita akan membuat sebuah materi terasa lebih menarik untuk disampaikan.
Lebih dari itu, Hamdan juga mengajarkan mahasiswa bagaimana memanfaatkan AI untuk menggali informasi demi melengkapi data-data dari pembacaan fenomenologis. “Dengan 15 menit dalam sehari, minimal kita bisa memperoleh 3-5 data otentik, bagaimana jika itu 2 jam?” ungkapnya setelah berbicara tentang asistensi dari AI tersebut.
Melihat keaktifan Muhammad Hamdan Mukafi, S.S., M.A. di luar prodi mendapat apresiasi dari Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. Bagi Ketua Prodi Sastra Indonesia tersebut, peran serta setiap dosen di Prodi Sastra Indonesia FIB Undip akan semakin inovatif kedepannya, sebagaimana telah dilakukan Hamdan.
Komentar Terbaru