Dr.Sukarjo Waluyo, M.Hum selaku kaprodi Sastra Indonesia FIB UNDIP terlibat pada produksi film yang diinisiasi oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Manunggal Universitas Diponegoro (Undip). Ia menjadi pembimbing dalam produksi Film Pendek Kalang The Untold Story. Ia juga hadir pada puncak Journalism Festival  (Joufest)  2023 berupa seminar nasional diselenggarakan pada Minggu (17/09) di Gedung Prof. Soedarto.

Kegiatan LPM Manunggal mencakup kompetisi nasional, produksi film pendek, dan seminar nasional. Tema yang diangkat yakni “Harta Karun Nusantara dalam Harmoni Diversitas Budaya”. Tema tersebut dipilih sebagai bentuk kepedulian LPM Manunggal terhadap kebudayaan di Indonesia. Secara khusus, produksi film pendek ditujukan untuk mengubah stigma masyarakat terhadap Suku Kalang di Blora Jawa Tengah yang selama ini dianggap primitif.  

“Film pendek, Kalang The Untold Story, mengandung pesan bahwa Indonesia sangat kaya akan budaya serta masyarakat yang beragam, harapannya setelah produksi film ini, Suku Kalang mendapat perhatian baik dari masyarakat maupun pemerintah agar tetap terjaga dan lestari,” ucap steering committee (SC) Joufest 2023 Leonardo Andromeda. 

Proses produksi film tersebut membutuhkan waktu enam, dimulai dari penyusunan konsep, survei lapangan, syuting, proses editing, hingga sukses ditayangkan saat seminar nasional dengan durasi 26 menit.

Film tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Blora dan masyarakat setempat. Pemerintahan Kabupaten Blora pun berharap Suku Kalang dan situs-situs budaya yang ada, tidak termarginalisasi oleh arus globalisasi.

Puncak acara berupa seminar nasional berhasil menghadirkan tiga pembicara besar dengan latar belakang yang  berbeda, baik dari akademisi, seniman dan budayawan, serta perwakilan anak muda. 

“Dari perspektif akademisi kami mengundang Bapak Sukarjo Waluyo, Ketua Departemen Susastra Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip, Seniman dan Budayawan Bapak Yoyok Prihambodo, dan content creator Andovi da Lopez dari sudut pandang anak muda,” ucap Ari Andriani. 

Keterlibatan dosen Prodi Sastra Indonesia pada berbagai aktivitas budaya tentu menjadi salah satu pemantik yang diharapkan dapat mendorong semangat berkreasi pada akademisi dan masyarakat secara umum.

(Marta)