Acara Journalism Festival ini diusung oleh Manunggal, salah satu lembaga Pers Mahasiswa di UNDIP. Dengan nuansa yang kreatif dan inovatif, acara tersebut tidak hanya mengemas informasi terkait revitalisasi masyarakat adat dengan sudut pandang ilmu pengetahuan dan kebudayaan saja. Mengundang Ananda Lopez sebagai salah satu simbol kreasi konten kalangan anak muda, Journalism Festival menyampaikan sudut pandang dari generasi muda mengenai kebudayaan Indonesia.
Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum., Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB UNDIP juga ikut berbicara dalam kegiatan tersebut. Sukarjo menyampaikan sudut pandang berkaitan dengan dunia akademisi mengenai revitalisasi masyarakat adat. Materi yang disampaikan oleh Sukarjo juga menilik kemajuan atau perkembangan zaman yang dapat berpengaruh terhadap perilaku dan pelaksanaan kebudayaan oleh masyarakat adat.
Masyarakat adat dan kebudayaan yang ada di dalamnya lambat-laun akan mengikuti perkembangan zaman. Sukarjo mencontohkan adat dari bangsa lain, yaitu dari India. Dalam hal ini diketahui bahwa sempat ada ketika suami sudah wafat dan meninggalkan seorang istri, istri tersebut harus ikut wafat, juga dalam artian ketika suaminya dibakar, istri pun harus ikut dibakar. Makna dari kepercayaan tersebut adalah bahwa suami dan istri hidup bersama dan mati juga harus bersama. Zaman dan kepercayaan pun bersentuhan sehingga tradisi tersebut pun berangsur tergeser dan berganti kesadaran akan pentingnya kehidupan.
Acara inti yang disentuh oleh pengalaman Andovi da Lopez itu menjadi sebuah ruang pertemuan akademisi dan praktisi. Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. menyasar pandangan intelektual teoritik. Bersama dengan hal itu ada pula Yoyok Bambang Priyambodo sebagai praktisi yang melihat langsung pergolakan dunia kesenian. (Hadziq)
Komentar Terbaru