Umi Prihati Ningsih mendasarkan penelitiannya dengan anggapan bahwa film memiliki peran komunikasi untuk menyampaikan ide-ide pengarang. Dari ini, pandangan yang muncul tidak lagi melihat film sebagai sarana hiburan semata. Akan tetapi, film memiliki fungsi lain: sarana informatif, edukatif, persuasif, dan kepuasan batin penontonnya.

Dengan hal demikian, penelitian ini mencoba melihat nilai lain yang muncul dari sekadar yang ditampilkan oleh film Sejuta Sayang Untuknya karya Herwin Novianto.

Upaya pertama yang dilakukan atas karya film tersebut adalah analisis struktur naratif film Sejuta Sayang Untuknya. Penelitian ini melihat bahwa film Sejuta Sayang Untuknya memiliki unsur-unsur yang saling berhubungan: naratif-ruang, naratif-waktu, elemen pokok ruang naratif, dan pola struktur naratif.

Berdasar pendekatan sosiologi sastra, penelitian lantas menemukan bahwa persoalan nilai moral menjadi poin penting yang ditampilkan dalam film. Peneliti menemukan bahwa bentuk-bentuk nilai moral yang tampil menyoal nilai moral dengan hubungan manusia dengan dirinya sendiri yang mempersoalkan nilai kerja keras dan teguh pada pendirian.

Nilai moral selanjutnya menyangkut hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial dan alam. Pada nilai moral ini, nilai yang dapat dilihat dari film adalah patuh atas peraturan, kasih sayang, saling perhatian, saling memaafkan, peduli sosial maupun kejujuran. Nilai moral terakhir yang ada adalah bentuk hubungan antara manusia dengan tuhannya. Nilai ini mendukung agar manusia selalu bersyukur dan taat kepada tuhan. Hasil penelitian ini telah diujikan di hadapan dua penguji: Dr. Sukarjo Waluyo, M.Hum. dan Fajrul Falah, M.Hum, pada 7 Maret 2023. (YF)