Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurafifah ini mencoba mengkaji dialog-dialog yang muncul dalam film Hari Ini Kenapa, Naira? Karya Umay Shahab.

Dalam media komunikasi yang berfungsi menyampaikan pesan seperti film, tindak tutur yang ditemukan dapat digolongkan dalam beberapa jenis tindak tutur ilokusi. Untuk mengkaji lebih lanjut tuturan yang muncul, klasifikasi dan analisis dilakukan oleh peniliti dengan mendasari pada teori tindak tutur yang disampaikan oelh John Rogers Searle.

Terlepas dari kisah yang ditampilkan, tuturan-tuturan atau dialog yang muncul di dalam film memiliki tujuan-tujuan tertentu.  Sebagai suatu fenomena pragmatik , tindak tutur berhubungan dengan penutur serta tuturannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurafifah ini menemukan bahwa film Hari Ini Kenapa, Naira? menampilkan lima jenis tindak tutur ilokusi dengan indikasi tindakan yang muncul di belakang tuturan.

Adapun tindak tutur yang ditemukan dalam penelitian meliputi: Tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.

Tindak tutur asertif yang muncul memiliki beberapa indikasi, yaitu ‘menuntut’, ‘mengeluh’, atau pun ‘melaporkan’. Indikasi ‘merekomendasikan’, ‘melarang’ atau bahkan ‘mempertanyakan’ muncul dalam tindak tutur direktif dalam film.

Selain itu, temuan tindak tutur komisif menunjukkan sifat ‘menawarkan’, ‘mengancam’ atau ‘berjanji’.

Indikasi tuturan terbanyak, sejumlah delapan, muncul dari tindak tutur ekspresif yang beberapa indikasi maknanya, yaitu ‘meminta maaf’, ‘mengucapkan selamat’, juga ‘menyindir’. Dan temuan bentuk tindak tutur yang terakhir adalah tindak tutur deklaratif dengan indikasi sifat ‘mengizinkan’, ‘memberikan maaf’ ataupun ‘memutuskan berpisah’. Hal ini menunjukkan bahwa suatu tindakan memiliki intensi lain yang tidak diujarkan secara langsung.